Minggu, 24 Januari 2016

HANTU DI PERTANIAN DUNKIRK SIDESTORY : PENANGKAPAN JEB MOORE bagian 1

Preview bisa dibaca di HANTU DI PERTANIAN DUNKIRK bagian 6




Tak sadar Tom Gage menggigit rokoknya kuat-kuat. Perutnya terasa diaduk-aduk karena tegang. Ia berdiri di belakang Jeb Moore dan Billy Tomkins yang sedang mengamati rumah Ted Dunkirk dari bawah bayang-bayang pepohonan.


Bulan purnama bersembunyi lagi di balik awan. Seharusnya mereka aman. Namun entah kenapa ia tetap tak tenang.

“Sekarang bagaimana?” bisiknya sambil mencondongkan tubuh ke arah dua rekannya itu.

Jeb Moore melirik Billy Tomkins seolah-olah minta persetujuan. “Kita tak bisa memaksa masuk lewat pintu depan. Seandainya penjaga lewat lagi, mereka pasti curiga bila melihat pintu depan terbuka. Jadi kita cari jalan masuk lain.”

Billy Tomkins mengangguk setuju. Sambil mengendap-endap, mereka mengelilingi rumah itu. Sesekali mereka memeriksa daun jendela, berharap ada celah yang bisa dimasuki.

Setengah hati, Tom Gage mencobai pintu-pintu. Ia tak berharap menemukan pintu yang tak terkunci. Bobby Dunkirk bukan anak bodoh. Ia pasti sudah memastikan semua pintu dan jendela terkunci rapat.

Tom Gage mendesah. Sejak awal ia enggan mengikuti rencana Jeb Moore, namun ia takut pada Billy Tomkins. Tanpa sadar ia mengelus rahangnya, tempat Billy Tomkins mendaratkan tinjunya ketika sore tadi ia nekad menolak bergabung dengannya.

Ceklik… Pintu di hadapannya terbuka dengan mudah. Tom Gage melongo, tak percaya pada keberuntungannya.

“Hei, pintu ini tidak dikunci!” serunya tanpa sadar.

Nyaris seketika sebuah tamparan mendarat di belakang kepalanya. “Pelan-pelan, Bodoh. Kau ingin membangunkan seisi desa, ya?” mulut Billy Tomkins dekat sekali dengan telinganya.

Jeb Moore mengangkat tangan, menyuruh mereka diam. Selama beberapa menit mereka menajamkan telinga, tapi tak terdengar apa-apa selain suara burung hantu yang sesekali mendekut dan jangkrik yang mengerik di bawah papan lantai.

Jeb Moore mengokang senjatanya. “Hati-hati, mungkin ini jebakan,” bisiknya mengingatkan.

Pelan-pelan ia mendekati pintu yang terbuka dan mengintip ke dalam. Tungku dan lemari. Meja panjang. Rak bumbu. Dapur, rupanya. Tidak ada gerakan sedikitpun. Aman.

“Sekarang bagaimana?” bisik Tom.

“Cari Bobby Dunkirk. Singkirkan dia. Aku dan Billy menggeledah kamar Ted,” perintah Jeb Moore.

Tom Gage memandangi Jeb dengan mata menyipit. Ia tak percaya pada laki-laki itu. “Kau mau menipuku, ya? Menyuruhku menyingkirkan Bobby, padahal mengincar harta Dunkirk untukmu sendiri! Tidak, aku tidak mau! Kita cari harta Dunkirk bersama-sama!”

Sebuah tamparan hinggap lagi di belakang kepalanya. Blly Tomkins menggeram marah. “Sudah, jangan banyak bacot! Bagianmu tetap utuh sesuai kesepakatan! Aku yang jamin! Pergi sana! Lakukan tugasmu!”

Sambil menggerutu, Tom Gage beringsut-ingsut pergi. Jeb Moore dan Billy Tomkins berpandangan. Timbul kesepakatan tanpa kata. Bila ia terus merepotkan, Tom Gage harus disingkirkan.


 
 
 
 
 

12 komentar:

  1. Mba Dani mohon maaf: .. Aku dan Ben menggeledah kamar Ted," perintah Jeb Moore.

    Ben atau Billy? :)
    Kami ttp tggu part brktnya :)

    (tiwi&al)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah diperbaiki, mas dan mbak...

      terima kasih koreksinya.
      terima kasih mampirnya.

      jangan kapok yaaaa... :D :D :D

      Hapus
  2. Idem ae wes komen e mbek sing ng ndhuwur iku. Lagian lapo juga jenenge ojobku digowo-gowo? Dadi penjahat maneh... Hiks!
    Lanjooottt...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahahahahahahahahahahaha...

      sori salah kamar...
      itu nama untuk fiksi yang lain.
      maklum kejar tayang.
      dadi utek e rodok korslet.

      matur nuwun rawuhe nggeeeeeeeehhhh...
      peyuuuuukkkk...

      Hapus
  3. Hiyaaaaa sik ada lanjutane ????
    Aq suka aq suka aq suka !!!!!!

    BalasHapus
  4. Ternyata masih lanjut to? Yo wis lah... Menyimak sambil ngopi...

    BalasHapus
  5. menyimak Mbak ...KEREN ceritanya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, mbak...

      surprise banget mbak bekti ikut komen.

      sekali lagi matur nuwun...

      Hapus
  6. Wuiiih, buuu, bacanya lumayan menegangkan ini, keren! ;)

    BalasHapus